~15~

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sanemi datang setelah membeli pesanan (Name) dan langsung duduk di samping (Name).

"Sini biar aku suapin... kau kan masih lemas", kata Sanemi setelah membuka kotak bento yang ia beli.

"Unn....", (Name) hanya mengangguk. Pasrah karena memang badannya lemas setelah tidur berhari-hari.

"Aaa~....", (Name) membuka mulutnya dan makan dari suapan Sanemi.

"Oishii~!...." –(Name)

"Kalau begitu makan yang banyak, biar besok kau bisa pulang", Sanemi mengusap-usap pelan rambut (Name) dan tersenyum padanya.

'Te-terlalu dekat......', wajah (Name) memerah karena Sanemi terlalu dekat, bahkan wangi badan Sanemi bisa dia cium saat ini juga.

"Uhuk!"

'Kuso.... Aku malah keselek di depan Sanemi-sensei', batin (Name) malu.

"Leh... minum ini....", Sanemi gerak cepat menyodorkan segelas air untuk (Name) minum.

"Makannya pelan-pelan saja... atau jangan-jangan....

Kau keselek karena aku terlalu dekat denganmu, (Name)~?", goda Sanemi.

"Chi-Chigau yo.... Orang kan makan kadang suka keselek... A-aku lapar, suapin lagi, sensei...", elak (Name).

"Ternyata kau manja ya...", Sanemi menyuapi (Name) lagi.

"Gwak sukwa (Gak suka)?" –(Name)

"Iie.... Pacarku terlihat lucu kalau sedang kesal atau malu-malu....justru itu membuatku ingin memakanmu", bisik Sanemi tepat di telinga (Name). Mengirimkan rasa yang aneh di hati (Name).

"Gak akan kenyang. Aku kan bukan makanan... kenapa sensei mau memakanku?", tanya (Name) polos.

'Hee.... Polos sekali....', Sanemi tersenyum dalam hati.

"Kau akan tau kalau kita menikah nanti....", Sanemi tersenyum nakal pada (Name). (Name) hanya menatap Sanemi dengan tatapan polosnya.

'Memangnya kalau sudah menikah aku mau dimakan ya? Sensei bukan kanibal kan?', (Name) mau bertanya tapi akhirnya dia urungkan. Tak disadari, makanan (Name) sudah habis sekarang. Sanemi membereskan kotak makan (Name) dan membuangnya ke kotak sampah.

"Nee, sensei... gak apa-apa kok kalo sensei mau pulang... ini udah jam setengah 9... sensei juga harus istirahat" –(Name)

"Kau yakin sendirian disini?" –Sanemi

"Yakin... aku sudah biasa tidur sendiri, aku bukan penakut kok" –(Name)

"Sore jaa..... aku pulang dulu ya, besok tunggu aku.. aku akan menjemputmu besok pagi", kata Sanemi berjalan ke arah (Name).

"Oyasumi, (Name)", Sanemi mencium kening (Name) lalu mengelus rambut maroon favoritnya itu. Wajah (Name) menahan geli karena Sanemi mencium keningnya, bisa dipastikan wajahnya sudah merah seperti tomat. Sanemi melambaikan tangannya pada (Name) sambil berjalan keluar ruang rawat inap (Name).

"O-Oyasumi, Sanemi-sensei....", (Name) menyentuh keningnya yang tadi dicium Sanemi. Di ingatannya masih terbayang bagaimana Sanemi mencium keningnya dengan lembut. (Name) sendiri tidak menyangka kalau Sanemi bisa bertingkah seperti tadi.

"Keningku nggak perawan lagi....", gumam (Name) dan akhirnya ia memutuskan untuk tidur.

***

"Ohayou, (Name)...", Sanemi datang tepat jam 8 pagi.

"Ohayou mou... Sanemi-sensei^^", jawab (Name) ramah dengan senyumnya.

"Tadi ada dokter yang datang?" –Sanemi

"Umm... dokter tadi bilang aku tinggal mengurus administrasi, setelah itu aku boleh pulang.. yaah aku disuruh istirahat total dulu di rumah nanti" –(Name)

"Baguslah.... Tunggu disini", Sanemi menuju bagian administrasi untuk mengurus (Name). (Name) menjawab dengan gumaman kecil.

"Ayo kita pulang, (Name).... kau bisa ganti baju sendiri kan?" –Sanemi

"Tentu saja aku bisa...." –(Name)

"Hoo... kukira tidak.. tadi aku mau bantuin"

Sebuah bantal melayang tepat di depan wajah Sanemi sehingga pria codet itu terpental jatuh ke lantai.

"Kono hentai~!", rupanya pelaku tadi (Name) yang wajahnya memerah sekarang.

Kono hentai, onii-chan wa hentai~~ //PLAK//

"Ya maaf... kan tadi bercanda doang", Sanemi mengelus pipinya yang mendarat dengan lancar di ubin tadi.

'Ittai.... Sakit juga tampolannya', Sanemi meringis dalam hati.

"Hmpph! Sanemi-sensei hentai, dahlah aku mau ganti baju dulu di kamar mandi", (Name) mengambil tas isi baju gantinya dan menuju kamar mandi.

Tak lama, (Name) keluar dari kamar mandi memakai kemeja lengan pendek berwarna merah dan rok lipit selutut dan kaus kaki setinggi betis. Rambutnya juga sudah ia tata seperti biasa dan dijepit dengan jepitan kupu-kupu kesayangannya. Membuat Shinazugawa sulung itu ngeblush.

"Aku sudah siap... tinggal pakai sepatu", kata (Name) mencari sepatunya yang ada di bawah kasur pasien.

"Saa, ayo pulang~! Aku sudah merindukan kasurku di rumah..." –(Name)

"Kamu lebih rindu sama kasur daripada aku?" –Sanemi

"Sensei cemburu? Hnn~~?", (Name) mencuil dagu Sanemi berniat menggodanya.

"Iya lah..." –Sanemi

"Cemburu kok sama kasur.... Dah ayok... sekalian aku nagih janji semalam beliin coklat" –(Name)

"Masih ngelanjut tuh janji?" –Sanemi

"Masih..." –(Name)

"Kukira lupa" –Sanemi

"Ingatan perempuan kalo masalah janji itu nomor satu, Sanemi-sensei...." –(Name)

"Kalau tidak sanggup, biar kugendong" –Sanemi

"Aku masih bisa... paling nanti kalo nyampe apartemenku baru aku minta gendong" –(Name)

Keduanya berjalan keluar dari ruang rawat inap, turun dengan lift dan menuju mobil Sanemi. Sanemi menghidupkan mesin mobilnya dan langsung menuju toko coklat karena janji sama (Name).

"Sehari setelah kecelakaan, Kanroji mencarimu" –Sanemi

"Hee... iya juga, aku jadi gak kerja... lalu, sensei jawab apa?" –(Name)

"Ya kubilang kau tertabrak mobil dan koma, sayang ia tidak bisa menjengukmu karena dia harus mengurus kafe" –Sanemi

"Sou ka~..." –(Name)

"Ah iya, aku hampir lupa... kemarin ada anak laki-laki rambutnya hitam seperti landak, dia juga khawatir waktu dengar kau kecelakaan... dia siapa?", tanya Sanemi penasaran.

"Ara... Fushiguro-kun? Dia teman baikku di kafe, kami seumuran makanya akrab..." –(Name)

"Naruhodo... dia bilang kemarin mau berterima kasih padamu karena dia tidak nyasar ke apartemen temannya, tapi karena kau di rumah sakit jadi katanya mau menjengukmu di rumah... bahkan dia bilang padaku untuk memberitahunya kalau kau sudah di rumah, dia mau mengajak temannya.. namanya unn Itai.. Itadori kurasa", (Name) dapat merasakan Sanemi cemburu pada Fushiguro.

"Hee~... aku kan menelpon mereka nanti. Pasti seru ada Itadori-kun ^^... aku menganggap mereka seperti kakakku sendiri, mereka juga menganggapku seperti adik mereka... kami memang berteman dekat... tidak ada hubungan khusus kok, sensei... jadi sensei tidak perlu cemburu padanya atau bahkan mengikuti kami kalau pulang bareng", (Name) tersenyum kecil pada Sanemi.

"Ka-Kau tau aku mengikuti kalian?" –Sanemi

"Tentu saja tau... aku kan pernah naik mobil ini, jadi aku tau kalau mobil yang mengikutiku itu mobil Sanemi-sensei", (Name) terkikik kecil. Wajah Sanemi memerah karena ketauan stalking.

***

"Saa, kita sudah sampai...", kata Sanemi setelah memarkirkan mobilnya di parkiran apartemen (Name).

Sanemi keluar duluan lalu menuntun (Name) keluar dari mobil dan berjalan masuk ke gedung apartemen.

Kini mereka berada di lift menuju lantai 11.

Ting!

Pintu lift terbuka menandakan mereka sudah berada di lantai 11. Sanemi langsung menggendong (Name) ala bridal style.

"Pegangan... nanti jatoh" –Sanemi

" 0//__//0 ha-ha'i...." –(Name)

Sanemi berjalan ke pintu apartemen (Name) dan membukanya dengan kunci yang ia ambil di tas (Name).

"Tadaima.... Nee, sensei kau bisa menurunkanku disini..." –(Name)

"Iie... sampai kamar", Sanemi terus melangkah sampai ke kamar (Name). Membuka pintu dan membaringkan (Name) di kasurnya.

"Fuaahh!! Aku merindukanmu, kasur!", (Name) kegirangan.

Sanemi hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil melihat kelakuan pacarnya ini, ia melepaskan sepatu (Name), lalu sepatunya dan ia berbaring di samping (Name).

"Hee?" –(Name)

"Kenapa?" –Sanemi

"Se-sensei... tiduran disampingku.....", (Name) grogi.

"Kan aku pacarmu, tidak apa-apa kan?", tangan Sanemi melingkar di pinggang (Name) dan kepalanya bersandar di bahu (Name), mendusel hidungnya ke bahu (Name).

"Se-Sensei ///////" –(Name)

"Biarkan begini saja dulu....", keduanya menikmati suasana dan mengobrol ngalur-ngidul sambil masih berpelukan.

***

Hari ini adalah pengumuman nilai ujian kemarin. Semua murid berkumpul untuk melihat nilai mereka seangkatan, dan jika masih ada yang dibawah rata-rata maka mereka diberi waktu mengulang dalam waktu satu minggu.

"(Name)-san/(Name)-chan ~!", sapa yang lainnya saat melihat (Name).

"Minna ^^! Kalian sudah melihat nilai kalian?", tanya (Name).

"Belum, ayo kita liat bareng-bareng...", ajak Tanjiro.

Semuanya berdesak-desakan dengan murid lain dan mereka mencari nama mereka dari barisan terbawah.

"(Na – (Name)-chan, omedetou!!!!", tiba-tiba Zenitsu menyalami (Name) yang kebingungan.

"Ke-Kenapa, Zenitsu-kun ^^?" –(Name)

"Omedetou, kau...

Ranking 1 seangkatan, sugoii!!!", mata Tanjiro dan yang lainnya langsung melihat ke arah papan teratas dan memang benar.

1. Kazehana (Name)   || 2-A   || 99,8

2. Kamado Tanjiro    || 2-A  || 99,5

3. Tsuyuri Kanao    || 2-A   || 99,3

Wah pinter sekali... Azu menangid melihat rata-ratanya hikssrott //pundung//

"Hee... omedetou", teman-teman (Name) langsung mengucapkan selamat.

"Sugoii!! Anak kelas 2-A berhasil mengambil posisi tiga besar!", memang sudah terbukti kelas yang diajar Rengoku-sensei rata-rata berprestasi.

"Inosuke-kun! Zenitsu-kun! Aoi-chan! Genya-kun! Kalian jangan sedih, mitte.... Kalian juga masuk 20 besar loh, berurutan", kata (Name) sambil menunjuk papan pengumuman.

13. Kanzaki Aoi   || 2-B || 88,3

14. Agatsuma Zenitsu  || 2-A || 88,0

15. Shinazugawa Genya || 2-A  ||  87,9

16. Hashibira Inosuke || 2-A  || 87,5

"Yatta!! Akhirnya nilaiku meningkat!" –Genya

"Huaa!! Akhirnya ga jadi diusir ojii-chan dan Kaigaku!!" –Zenitsu

"Yokatta, nilai aman" –Aoi

"TEMPURAA!! AKHIRNYA WANITA TUA ITU AKAN MEMASAKKANKU TEMPURA!" –Inosuke

Semuanya lega seenggaknya nilai gak parah-parah amat. Masih aman semua.

Yang berarti mereka naik kelas semua.

"Ara-ara~..., omedetou (Name)-chan.... Oyakata-sama juga bilang kau cerdas", puji Kanae.

"A-Arigatou, nee-san....", (Name) tersipu malu. Kanae sedikit kaget karena (Name) memanggilnya nee-san setelah sekian lama, namun akhirnya ia tersenyum pada (Name).

"(Name)... omedetou", kata Shinobu memeluk (Name).

"Arigatou, Shinobu-senpai... nee omedetou... kau juga berhasil jadi ranking 1, semoga kau diterima di kampus yang kau inginkan ^^" –(Name)

"Umm... doakan saja ya" –Shinobu

"Kochou-sensei... kapan aku bisa remedial?", seorang siswa bertanya pada Kanae.

"Ah iya, ikut aku ke ruang guru, Shinobu tolong temani aku", kata Kanae.

"Hnn..." –Shinobu

"(Name)-chan, kapan-kapan kita ngobrol lagi ya.. jaa ne~~", Kanae dan Shinobu menuju ruang guru meninggalkan rombongan kelas 2.

Hampir setengah jam mereka semua mengobrol di dekat papan pengumuman, sedangkan anak-anak lain ada yang ke ruang guru untuk minta remedial dan ada juga yang pulang.

"Gomen aku lama.... Banyak murid mau minta jadwal remedial", kata seorang guru sambil ngos-ngosan seperti habis lari. Seorang guru dengan baju olahraga biru mengikutinya.

"Sanemi-sensei/ Shinazugawa-sensei! Tomioka-sensei!"

"Hnn... (Name), kudengar kau ranking 1, omedetou...", Giyuu tersenyum kecil.

"Ha'i... arigatou, sensei" –(Name)

"Ranking 1? Omedetou... (Name)", Sanemi langsung memeluk (Name).

"A-Arigatou, sensei....", (Name) salah tingkah.

"Hmmm..... Shinazugawa-sensei... apa kau pacaran dengan (Name)-san? Aku mencium aroma yang berbeda darimu saat kau memeluk (Name)-san...." –Tanjiro

"Me-Memangnya kenapa kalau aku pacaran huh!?" –Sanemi

"Ja-Jadi kalian...." –Zenitsu

"Umm.... Etto... yaa, kami resmi berpacaran", (Name) malu-malu mengakuinya.

Yang lain menatap antara percaya dengan tidak, Sanemi jadian sama (Name).

"Sejak kapan?", insting kepo Aoi membuatnya bertanya.

"Sejak... dua hari yang lalu, waktu aku di rumah sakit" –(Name)

"Hee... (Name)-chan sakit?" –Kanao

"Iie... aku kecelakaan, untung ada Sanemi-sensei yang nolongin hehe ^^" –(Name)

"Pantesan aniki bolak-balik pagi keluar, malem pulang... rupanya jagain (Name)-san" –Genya

"Kalau begitu aku dapet pajak jadian dong?" –Inosuke

"Tanyakan pada Sanemi-sensei :D", (Name) langsung mengalihkannya ke Sanemi biar gak ditagih pajak jadian.

"Shinazugawa-sensei/ aniki.... Pajak jadian jangan lupa", Sanemi diserbu dipalakin sama temen-temennya (Name). (Name) hanya tertawa kecil diatas kondisi Sanemi sekarang.

***

Mampus dimintain pj >:D

Etto.... Ada yang bisa ngasih ide nge date yang bagus?

~Azu~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro